|
Kembang Sepatu Sungsang
(Hibiscus schizopetalus (Mast.) Hook. f.)
|
Sinonim :
|
Familia : Myrtaceae
|
|
Uraian : Kembang sepatu yang satu ini tidak termasuk
Hibiscus rosa-Sinensis, karena berbagai macam perbedaan bentuk bunga dan
daunnya. Tanaman ini umumnya ditanam sebagai tanaman hias di
pekarangan, atau sebagai tanaman pagar di pedesaan. Menurut kepustakaan,
tanaman ini pada tahun 1901 dimasukkan ke Taiwan. Asalnya, mungkin dari
Afrika tropis.
Perdu tegak, tinggi 2-4 m, cabang bagian atas umumnya menggantung, Daun
tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan
pangkal runcing, panjang 2-12 cm, lebar 1-7,5 cm,
tumbuh berjejal
diujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun,
letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm,
mahkota bunga malekuk ke atas. Mahkota bunga bentuknya khas, bercangap
menyirip rangkap dengan taju sempit, berkesan compang-camping, warnanya
merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas,
panjangnya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Perbanyakan dengan stek
batang atau biji.
|
Nama Lokal : Kembang Sepatu, kembang wora-wari, kembang lampu; Kembang enting-enting; |
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Bisul, Abses;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Daun, pemakaian segar.
KEGUNAAN :
- Bisul
- AbsesPEMAKAIAN :Pemakaian Luar : Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan diatas bisul atau abses, lalu dibalut.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Menghilangkan pembengkakan, anti radang, megeluarkan nanah dan menumbuhkan sel-sel baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar